Kala Sunda; Teknologi Mutakhir Yang Ditinggalkan


Lebih dari dua puluh abad manusia mengisi semesta dengan hiruk-pikuknya. Selama itu pula manusia menggunakan daya pikir, tuk membangun hidupnya, survive;bagaimana caranya ia bisa terus bertahan dalam segala kondisi.
Sebutlah suku Sunda, hidup diwilayah perlintangan katulistiwa yang mengalami dua musim, dengan hitungan waktu per-hari 24 jam terbagi menjadi dua sesi;12 jam siang dengan mataharinya yang terik serta 12 jam malam dengan kegelapannya.

Relatifitas kebutuhan waktu yang seimbang mebentuk suku ini menjadi masyarakat yang sangat apik terhadap waktu;membuat hitungan hari, bulan hingga tahun yang akurat. Hal tersebut dibuktikan dalam dengan adanya perhitungan-perhitungan masa dalam sunda;semacam kapan harus memulai bercocok tanam (ngahuma).
Kala sunda, berarti;kala yaitu, waktu atau Batara Kala, Dewa yang menguasai kegelapan, raksasa menyeramkan yang sanggup menelan bulan dan matahari. Kala berarti pula “kalang” atau garis batas yang dibuat. Terlepas dari makna tersebut para leluhur memberikan sebuah pesan moral yang kuat;memberitakan bahwa manusia memiliki berbagai keterbatasan dan kelebihan. Pengaturan inilah yang diperlukan, pengarahan visi dan misi yang disesuaikan dengan alam..

Kala sunda adalah sebuah pedoman waktu;dasar management social yang tertata;deretan angka, yang lahir dari pengelaman estetis;baik spiritual maupun pengamatan para leluhur terhadap fenomena alam. Pemakanaan hari, tanggal yang sederhana menjadi pola dasar management waktu yang verbal.

Seiring perkembangan jaman perhitungan ini mulai ditinggalkan, kalah dengan produk instant calendar atau al-manak masehi, yang hanya memuat hitungan hari dan tanggal. Kala sunda dianggap kuno dan memusingkan. Pada akhirnya dibuang dan tak digunakan.
Apalagi ketika berhadapan dengan insan “religius modern” menganggap
bahwa hal tersebut sebagai sebuah hitungan yang harus dibuang, karena bertentangan dengan sareatnya.
Pada akhirnya kala sunda yang sesungguhnya telah dimiliki oleh kita sebagai warisan kearifan para karuhun, sebagai sebuah aturan waktu yang sangat maju, teknologi mutakhir waktu. Dibuang lalu ditinggalkan.BU

Komentar

Postingan Populer